MAKALAH BIOKIMIA
“ENZIM YANG BERPERAN DALAM METABOLISME LEMAK”
Disusun Oleh :
Kiki Malinda
Nina Karlina
Utary Dwi Hapsari
UNIVERSITAS AL-GHIFARI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN FARMASI
BANDUNG
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya makalah
Biokimia dengan tema “Enzim yang berperan dalam Metabolisme Lemak”. Kami
berharap semoga makalah ini dapat memberi manfaat dan pengetahuan tentang
peranan dan manfaat biokimia dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu makalah
ini juga sebagai syarat tugas dari mata kuliah Biokimia.
Kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Makalah ini sehingga dapat
terselesaikan dengan mudah karena dukungan dan do’a yang telah diberikan, kami
mengucapkan banyak terima kasih.
Bandung, Desember 2016
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Metabolisme
berperan mengubah zat-zat makanan seperti: glukosa, asam amino, dan asam lemak
menjadi senyawa-senyawa yang diperlukan untuk proses kehidupan seperti: sumber
energi (ATP). Energi antara lain berguna untuk aktivitas otot, sekresi
kelenjar, memelihara membran potensial sel saraf dan sel otot, sintesis
substansi sel. Zat-zat lain yang berasal dari protein berguna untuk pertumbuhan
dan reparasi jaringan tubuh. Hasil metabolisme tersebut kemudian dimanfaatkan
oleh tubuh untuk berbagai keperluan antara lain: sumber energi, menggangti
jaringan yang rusak, pertumbuhan, dan sebagainya.
Metabolisme
adalah seluruh reaksi biokimiawi yang terjadi di dalam sel tubuh makhluk hidup.
Metabolisme dapat dibedakan menjadi 2 (dua) macam proses yaitu anabolisme
(penyusunan) dan katabolisme (penguraian). Anabolisme adalah sintesis
makromolekul seperti protein, polisakarida, dan asam nukleat dari bahanbahan
yang kecil. Proses sintesis demikian tidak dapat berlangsung tanpa adanya
masukan energi. Secara langsung atau tidak langsung, ATP merupakan sumber
energi bagi semua aktifitas anabolik di dalam sel. Metabolisme memerlukan
keberadaan enzim agar prosesnya berjalan cepat. Hasil proses metabolisme berupa
energi dan zat-zat lain yang diperlukan oleh tubuh.
Lipid
terdapat dalam makanan sebagian besar berupa lemak. Pada umumnya lipid
merupakan konduktor panas yang jelek, sehingga lipid dalam tubuh mempunyai
fungsi untuk mencegah terjadinya kehilangan panas dari tubuh. Makin banyak
jumlah lemak, makin baik fungsinya mempertahankan panas dalam tubuh. Pada
proses oksidasi 1 gram lemak menghasilkan energi sebesar 9 kkal, sedangkan 1
gram karbohidrat maupun protein hanya menghasilkan 4 kkal. Selain itu lemak
mempunyai fungsi melindungi organ-organ tubuh tertentu dari kerusakan akibat
benturan atau goncangan.
Pencernaan
lemak terutama terjadi dalam usus, karena dalam mulut dan lambung tidak
terdapat enzim lipase yang dapat menghidrolisis lemak. Dalam usus, lemak diubah
dalam bentuk emulsi, sehingga mudah berhubungan dengan enzim steapsin dalam
cairan pankreas. Hasil akhir proses pencernaan lemak ialah asam lemak,
gliserol, monogliserida, digliserida serta sisa trigliserida.
Pengeluaran
cairan pankreas dirangsang oleh hormon sekretin dan pankreozimin. Sekretin
meningkatkan jumlah elektrolit dan cairan pankreas, sedangkan pankreoenzim
merangsang pengeluaran enzim-enzim dalam cairan pankreas. Lemak yang keluar
dari lambung langsung masuk kedalam usus merangsang pengeluaran hormon
kolesistokin yang pada gilirannya menyebabkan kantung empedu berkontraksi
hingga mengeluarkan cairan empedu kedalam duodenum. Lipid lain yang dapat
terhidrolisis oleh cairan pankreas antara lain adalah lesitin oleh fosfolipase,
fosfatase dan esterase; ester kolesterol oleh kolesterol esterase dihidrolisis
menjadi kolesterol asam lemak.
Absorpsi hasil
pencernaan lemak sebagian besar (70%) adalah asam lemak dan sebagian lagi (20%)
monogliserida terjadi pada usus kecil. Pada waktu asam lemak dan monogliserida
diabsosrbsi melalui sel-sel mukosa pada dinding usus, mereka diubah kembali
menjadi lemak atau trigliserida. Lemak yang terjadi ini berbentuk partikel
kecil yang disebut kilomikron dan dibawa kedalam darah melalui cairan limfe.
1.2
Rumusan Masalah
1. Apa saja enzim yang berperan dalam
metabolisme lemak?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Klasifikasi Enzim
Lipase
(hidrolase ester gliserol, EC 3.1.1.3)
1. Kelas
Hidrolase : enzim-enzim yang menguraikan suatu zat dengan
bantuan air
Enzim yang termasuk
dalam kelompok ini bekerja sebagai katalis pada reaksi hidrolisis. Ada tiga
jenis hidrolase, yaitu yang memecah ikatan ester, memecah glikoksida, dan yang
memecah ikatan peptida. Beberapa contoh ialah esterase, lipase, fosfatase,
amilase, amino peptidase, karboksi peptidase, pepsin, tripsin, kimotripsin.
2. Sub
kelas
Esterase : enzim-enzim yang memecah golongan ester.
3. Sub-sub
kelas
Gliserol : berasal dari proses pemecahan Triasil Gliserol
yang ada pada jaringan adipose ataupun Gliserol yang berasal dari proses
katabolisme lipoprotein ada LDL, ada Kilomikron semua akan mengalami proses
katabolisme oleh protein yang namanya lipoprotein lipase, katabolisme
lipoprotein akan menghasilkan Gliserol. Gliserol yang dihasilkan kemudian nanti akan dimanfaatkan
oleh jaringan2 yang mempunyai aktivitas enzim Gliserol kinase diantaranya
adalah hepar, oleh hepar ini gliserol nantinya akan dipakai yaitu untuk dirubah
menjadi glukosa lewat proses
glukoneogenesis.
4. Jenis
Enzim
Lipase : enzim yang menguraikan lemak menjadi gliserol
dan asam lemak
Fosfolipase ( hidrolase ester
gliserol, EC 3.1.1.4)
1. Kelas
Hidrolase : enzim-enzim yang menguraikan suatu zat dengan
bantuan air.
Enzim yang termasuk
dalam kelompok ini bekerja sebagai katalis pada reaksi hidrolisis. Ada tiga
jenis hidrolase, yaitu yang memecah ikatan ester, memecah glikoksida, dan yang
memecah ikatan peptida. Beberapa contoh ialah esterase, lipase, fosfatase,
amilase, amino peptidase, karboksi peptidase, pepsin, tripsin, kimotripsin.
2. Sub
kelas
Esterase : enzim-enzim yang memecah golongan ester.
3. Sub-sub
kelas
Gliserol : berasal dari
proses pemecahan Triasil Gliserol yang ada pada jaringan adipose ataupun
Gliserol yang berasal dari proses katabolisme lipoprotein ada LDL, ada
Kilomikron semua akan mengalami proses katabolisme oleh protein yang namanya
lipoprotein lipase, katabolisme lipoprotein akan menghasilkan Gliserol.
Gliserol yang dihasilkan kemudian nanti
akan dimanfaatkan oleh jaringan2 yang mempunyai aktivitas enzim Gliserol kinase
diantaranya adalah hepar, oleh hepar ini gliserol nantinya akan dipakai yaitu
untuk dirubah menjadi glukosa lewat
proses glukoneogenesis.
4. Jenis
Enzim
Fosfolipase : enzim
yang menguraikan suatu ester hingga terlepas asam fosfat.
Gliserolkinase EC 2.7.1.30
1. Kelas
Enzim yang termasuk golongan ini bekerja sebagai
katalis pada reaksi pemindahan suatu gugus dari suatu senyawa kepada senyawa
lain. Beberapa contoh enzim yang termasuk golongan ini ialah metiltransferase,
hidroksimetiltransferase, karboksiltransferase, asiltransferase, dan amino
transferase atau disebut juga transaminase.
2.
Sub kelas
Kinase : enzim yang memfosforilasi yaitu mengkatalisa pemindahan grup
fosforil dari ATP atau trifosfat nukleotida lainnya ke alkohol atau akseptor
grup amino, misalnya glukokinase.
3.
Sub -
Sub kelas
Gliserol : berasal dari proses
pemecahan Triasil Gliserol yang ada pada jaringan adipose ataupun Gliserol yang
berasal dari proses katabolisme lipoprotein ada LDL, ada Kilomikron semua akan
mengalami proses katabolisme oleh protein yang namanya lipoprotein lipase,
katabolisme lipoprotein akan menghasilkan Gliserol. Gliserol yang dihasilkan kemudian nanti akan dimanfaatkan
oleh jaringan2 yang mempunyai aktivitas enzim Gliserol kinase diantaranya
adalah hepar, oleh hepar ini gliserol nantinya akan dipakai yaitu untuk dirubah
menjadi glukosa lewat proses
glukoneogenesis.
4.
Jenis
enzim
Gliserol
Kinase : berguna untuk memanfaatkan hepar kemudian oleh hepar ini gliserol
nantinya akan dipakai untuk dirubah menjadi
glukosa lewat proses glukoneogenesis.
2.2 Struktur Kimia Enzim
1. Komponen
utama enzim adalah protein ( disebut apoenzim) Apoenzim disebut juga apoprotein
2. Komponen
bukan protein disebut gugus prostetik yang terdiri dari koenzim dan ko-faktor.
Gugus prostetik Jika berupa zat organik disebut Koenzim. Sedangkan jika bahan
berupa anorganik disebut kofaktor. Sedangkan gabungan dari Apoenzim dan koenzim
disebut holoenzim.
3. Koenzim
atau kofaktor yang terikat sangat kuat bahkan terikat dengan ikatan kovalen
dengan enzim. Koenzim (Kosubstrat = substrat kedua) merupakan senyawa organik
non protein diperlukan untuk kerjanya
enzim tertentu biasanya berupa vitamin B kompleks yang telah mengalami
perubahan struktur. Koenzim memiliki berat molekul rendah. stabil terhadap
pemanasan. terikat enzim secara non kovalen. Contoh koenzim : tiamin
piroposfat, coenzim A, pirodoksal
posfat,dll. Contoh ko-faktor: Fe2+, Mg2+, Cu2+, Zn2+ dll
Sisi
aktif enzim (active site) yaitu bagian dari enzim tempat menempelnya/berikatan
subtrat.
Pada umumnya enzim adalah protein
1980-an asam nukleat tertentu yang mampu sebagai katalitik. Ribozim : RNA
spesifik adalah enzim yang bukan protein, mengkatalisis perubahan pre mRNA menjadi mRNA masak.
Sedangkan
lisozim adalah enzim yang berada di dalam organel lisosom yang berperan dalam
mencerna benda asing atau bahan yang tidak digunakan lagi oleh sel.
Enzim seperti yang telah kita tahu
merupakan protein (dengan sedikit pengecualian).
Setiap
enzim mempunyai konformasi yang sangat tepat dan berlainan sebagai hasil dari
beberapa tingkatan struktur struktur protein. Oleh karena itu, struktur enzim
memiliki kesamaan dengan macam struktur protein.
Terdapat
4 macam struktur enzim yaitu struktur primer, sekunder, tersier dan struktur
kuartener.
a. Struktur
primer adalah rangkaian asam amino pada rantai polipeptida yang menyusun enzim
b. Struktur
sekunder terbentuk dari ikatan kimia yang lemah seperti pada ikatan hidrogen
yang terbentuk di antara atom atom di sepanjang tulang punggung (backbone)
rantai polipeptida. Struktur sekunder enzim merupakan interaksi lokal yang
menghasilkan pola tiga dimensi berulang. Contoh struktur enzim sekunder adalah
alfa heliksdan lembaran berlipat-beta.
c. Struktur
tersier melibatkan interaksi jarah jauh di antara rantai sisi asam amino.
Struktur enzim tersier membentuk globular protein yang sangat akurat.
d. Struktur
kuartener enzim berhubungan dengan interaksi antara dua atau lebih subunit polipeptida
yang berbeda pada sebuah protein fungsional
Sifat-sifat
enzim:
·
hanya mengubah kecepatan reaksi
(mempercepat) tanpa ikut bereaksi
·
bekerja spesifik
·
merupakan protein
·
diperlukan dalam jumlah yang sedikit
·
bekerja secara bolak-balik
·
dipengaruhi lingkungan
·
suhu
setiap kenaikan 10oC, kecepatan rekasi
enzim menjadi 2x lipat. Namun, suhu yang tinggi juga menyebabkan enzim
mengalami denaturasi
suhu
optimum pada enzim umumnya merupakan suhu kamar pH, berbeda-beda tergantung
jenis enzim
jika
enzim berada di lingkungan yang tidak sesuai, maka enim tidak akan bekerja.
Misalnya:
pepsin bekerja pada pH asam, amilase bekerja pada pH basa aktivator
(pengaktif): zat yang mempermudah enzim
berikatan dengan substrat
contoh:
ion klorida dalam aktivitas amilase
inhibitor merupakan zat yang menghambat
kerja enzim, baik semetara maupun permanen. Inhibitor enzim dibagi2, yaitu:
1.
inhibitor kompetitif: zat yang bersaing
dengan substrat untuk mendapatkan zat aktif enzim bersifat sementara
contoh:
sianida dan oksigen bersaing untuk mengikat hemoglobin
2,
inhibitor nonkompetitif
Yaitu
zat yang menghambat kerja enzim dengan cara melekatkan diri pada luar sisi
aktif enzim sehingga menyebabkan bentuk enzim berubah dan sisi aktif enzim
tidak berfungsi, bersifat tetap.
2.3 Karakeristik Enzim
1. Enzim
tidak berubah masuk ke dalam reaksi kimia dan bertindak hanya sebagai
katalisator.
2. Komponen
utamanya adalah protein
3. Enzim
merupakan senyawa yang jauh lebih kecil sehingga reaksi dapat berlangsung di dalam sel, Seperti halnya
protein lain, enzim memiliki BM antara 12,000 – 1 juta kilodalton.
4. Dalam proses katalisis suatu reaksi, enzim
bereaksi terlebih dahulu dengan substrat sehingga terbentuklah senyawa baru
atau kompleks enzim substrat. Kerja enzim mengunakan prisip : Enzyme +
Substrate = Product + Enzyme ( E
+ S -----
ES ------ E + P)
5. Enzim
dapat menurunkan energi aktivasi suatu reaksi. Enzim tidak mengubah
keseimbangan yang konstan pada reaksi kimia tersebut, enzim ini hanya
meningkatkan kecepatan dimana reaksi mendekati keseimbangan.
6. Enzim
mempunyai sifat spesifitas yang menyebabkan enzim sangat memilih substrat yang akan dikenali, diikat
dan diolah lebih lanjut.
2.4 Mekanisme
Kerja
Mekanisme kerja enzim lipase
·
Enzim lipase dihasilkan oleh kelenjar
pankreas dan kemudian dialirkan kedalam
usus dua belas
jari ( duodenum
).
·
Enzim lipase
juga dihasilkan oleh lambung,
tetapi jumlahnya sangat sedikit.
Cara
kerja enzim lipase
yaitu :
·
Lipid
(seperti lemak dan
minyak) merupakan senyawa dengan molekul kompleks yang berukuran besar.
·
Molekul lipid tidak dapat diangkut oleh
cairan getah bening, sehingga perlu dipecah lebih dahulu menjadi molekul yang
lebih kecil.
·
Enzim lipase memecah molekul lipid
menjadi asam lemak dan gliserol yang memiliki molekul lebih sederhana dan lebih
kecil.
·
Asam lemak dan gliserol tidak larut
dalam air, maka pengangkutannya dilakukan oleh cairan getah bening ( limfe
).
·
Enzim pencernaan bekerja untuk mempercepat
reaksi pada pencernaan makanan, tetapi enzim pencernaan tidaki kut diproses.
2.5 Efek Kekurangan dan Kelebihan
2.5.1 Efek Kelebihan
Efek kelebihan
enzim lipase dalam lemak :
Efek yang ditimbulkannya yaitu nyeri
dada, mual, berkeringat, lemas, dan muntah-mutah lalu akan menyebabkan
komplikasi pankreatitis.
2.5.2 Efek Kekurangan
Jika kekurangan enzim lipase dapat
mempengaruhi pencernaan lemak. Hasil ini bisa menjadi peningkatan kadar
kolesterol dan trigliserida dalam tubuh. Konsekuensi dari kadar kolesterol dan
trigliserida tinggi dapat peningkatan risiko penyakit jantung dan penyakit
kardiovaskular. Orang yang kekurangan lipase juga dapat mengembangkan
glikosuria, suatu kondisi yang ditandai oleh adanya kelebihan gula dalam urin,
meskipun tingkat gula darah normal.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1.
Metabolisme berperan mengubah zat-zat
makanan seperti: glukosa, asam amino, dan asam lemak menjadi senyawa-senyawa
yang diperlukan untuk proses kehidupan seperti: sumber energi (ATP).
2.
Klasifikasi
enzim yang memetabolisme lemak yaitu :
a.
Enzim
lipase (EC 3.1.1.3)
b.
Enzim
fosfolipase (EC 3.1.1.4)
c.
Enzim
gliserolkinase (EC 2.7.1.30)
DAFTAR PUSTAKA
1. Poedjiadi,
anna. Titin supriyanti. 2005. Dasar-dasar
Biokimia. Jakarta : UI Press
3. https://shiellafiollyamanda.wordpress.com/2010/08/04/penggolongan-klasifikasi-enzim/comment-page-1/
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusteh yang berperan pada asam nukleat ada?
BalasHapus